Lanjut Ngabalin, Andi Arief sadar dirinya adalah politisi partai besar dan influencer media sosial. Cuitannya menurut Ngabalin, bisa langsung terbaca jutaan warganet.
“Cuitan Andi Arief sangat meresahkan publik dan ingin menjatuhkan kredibilitas pemerintah, termasuk mendiskreditkan lembaga independen penyelenggara Pemilu, KPU,” jelasnya.
Dia meminta publik untuk tenang dan menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian.
“Kasus ini sudah berlanjut ke ranah hukum. Biarkan polisi dengan profesional mengusutnya hingga tuntas,” ajaknya.
Diketahui, Andi Arief sempat melemparkan cuitan soal tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos di kolom pasangan nomor satu, Rabu (2/1/2019).
“Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar,” tulisnya lewat akun twitter @AndiArief_
Cuitan ini kemudian mendadak hilang setelah KPU, Bawaslu dan Bea Cukai memeriksa tempat yang dimaksud. (##)