Diterjang Puting Beliung, Ratusan Rumah Rusak di Rancaekek Bandung

oleh
oleh

Bandung, sketsindonews – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Nugroho menyebutkan bahwa bencana puting beliung makin meningkat saat dari tahun ke tahun.

Dalam siaran pers, Jumat (11/01) dia menjelaskan bahwa peningkatan puting beliung disebabkan ada perubahan penggunaan lahan, dampak perubahan iklim yang menyebabkan makin meningkatnya ketidaksatabilan dinamika atmosfer lokal, dan aktivitas penduduk dan lainnya.

Seperti hari ini, pada pukul 15.15 wib bencana puting beliung melanda Desa Jelegong Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bencana tersebut menyebabkan rumah penduduk rusak dan pohon tumbang.

Dia memaparkan bahwa, data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Kabupaten Bandung dampak puting beliung tercatat 1 orang luka berat, 15 orang luka ringan, 15 rumah rusak berat, 71 rumah rusak ringan dan lebih dari 300 rumah rusak yang belum dikelompokkan tingkat kerusakannya.

“Diperkirakan jumlah kerusakan rumah dan bangunan bertambah karena pendataan masih berlangsung,” ujarnya.

Menurut Sutopo, daerah yang mengalami kerusakan antara lain Perum Rancaekek Kencana Blok 16 RW 16, RW 08 Desa Jelegong Kecamatab Rancaekek, dan beberapa perumahan lain. “Atap rumah banyak yang diterbangkan oleh puting beliung,” katanya.

Sebelum kejadian, Sutopo menjelaskan bahwa pada pagi cuaca cerah, kemudian pada siang awan-awan banyak terbentuk dan terdapat awan Cumulonimbus yang menutup daerah di Rancaekek dan sekitarnya, langit terlihat mendung dan cuaca gerah atau sumug.

“Menjelang sore kemudian bertiup angin yang makin lama makin kencang disertai hujan berintensitas sedang hingga tinggi. Puting beliung terlihat di langit sesaat,” jelasnya.

Lanjutnya, saat ini BPBD Kabupaten Bandung masih melakukan pendataan, Pemasangan tenda pengungsi oleh TNI dan Brimob Polda Jabar didirikan untuk menampung sebagian masyarakat yang mengungsi. Tagana, BPBD dan relawab membantu pengungsi. Kondisi listrik masih padam.

“Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenda pengungsi sementara, terpal, alat penerangan, bahan makanan dan air bersih,” tutupnya.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.