Mengenal dan Menakar Probabilitas Cyber War

oleh
oleh
Foto Ilustrasi

Inilah salah satu plus minus kecanggihan teknologi perang saat ini. Di satu sisi banyak kecanggihan persenjataan dengan teknologi mutakhir, tapi di sisi lain kecanggihan – kecanggihan itu juga pasti memiliki kelemahan, salah satu potensi kelemahannya adalah peretasan atau gangguan terhadap kecanggihan sistem persenjataan itu sendiri. Misalnya mengutak-atik operasi pertahanan udara melalui sarana siber-nya. Bisa juga digunakan sebagai instrumen spionase atau propaganda. Kita tentu masih ingat tentang bagaimana mata – mata AS merekam secara ilegal percakapan beberapa kepala negara atau kepala pemerintahan sebagaimana diugkap oleh Edward Snowden. Juga NSA merekam secara ilegal percakapan HP di Bahama, Kenya, Filipina, Meksiko, dan Afghanistan. 

Itu semua merupakan fakta bagaimana instrumen teknologi digunakan untuk kepentingan suatu negara. Bukan hanya itu, ranah sipil pun sangat rawan dengan serangan siber seperti pencurian kartu kredit, gangguan jaringan tenaga listrik, kereta api, atau pasar saham. Kita juga tentu masih ingat bagaimana perangkat lunak berbahaya Stuxnet telah menyusup ke pabrik komputer dan telah menyebar ke komputer seluruh dunia. Ini merupakan contoh nyata serangan siber ke sektor infrastruktur industri vital. Dan Stuxnet juga berhasil menghentikan sementara program pengembangan persenjataan nuklir Iran. Jadi serangan siber bisa dipakai untuk defensif maupun ofensif.

(Oleh : Dede Farhan Aulawi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.