Jakarta, sketsindonews – Kunci pemberitaan media ada pada massa yang aktif. Militansi, perilaku, keunikan massa yang aktif, yang hadir dalam pawai akbar, yang membuat kegiatan, cepat menarik perhatian.
Tapi kunci kemenangan dalam pemilu bukan pada massa yang aktif. Kunci kemenangan itu sebaliknya berada pada massa yang diam, tersembunyi, jauh dari pemberitaan publik. Jumlah mereka berkali- kali lipat lebih banyak, kata Deny JA. (9/4)
Memahami efek elektoral massa yang aktif dan massa yang pasif itu pengetahuan elementer untuk mengerti perilaku pemilih dalam hubungannya dengan kemenangan pemilu.
Pengetahuan ini seringkali absen dimiliki oleh publik luas. Bukan hanya media, opini umum yang acapkali terkecoh, namun juga team sukses masing masing calon.
Kunci kemenangan Jokowi dalam aneka survei banyakl lembaga kredibel yang dipublikasi pada awal April 2019 persis terletak pada the Silent Majority. Karena itu jangan membanding-bandingkan massa yang aktif yang datang dalam kampanye akbar jika ingin memprediksi menang dan kalah.
Tapi siapakah the silent majority dalam pemilh Indonesia pada Pilpres 2019? Mereka ada dimana? Mengapa mereka diam?
Apa Itu Silent Mayority
Pengertian the silent majority untuk kasus Indonesia dan Jokowi saat itu berbeda dari asal usul istilah itu.
Istilah the silent majority sama tuanya dengan usia pemilu era modern. Ia digunakan dengan pengertian yang tak sama dalam periode yang berbeda. Istilah itu sudah ditemukan sejak abad 19. Ia kembali dipopulerkan oleh Warren G Harding pada pemilu presiden Amerika Serikat tahun 1920.
Tapi Richard Nixon yang membuat istilah the silent majority populer. Pada tanggal 3 November 1969, Richard Nixon berpidato sebagai presiden Amerika Serikat yang baru terpilih. Itu pidato yang luas disiarkan televisi, dan dianggap momen penting menentukan arah politik Amerika Serikat.
Ujar Nixon, malam ini, mayoritas rakyat yang diam, kepadamulah saya berharap dukungan. Ialah mayoritas rakyat yang diam, tidak aktif dalam demontrasi perang vietnam. Ialah mayoritas rakyat yang diam, tidak aktif dalam gerakan counter culture. Ialah mayoritas rakyat yang diam, yang tersembunyi dan tidak menjadi pemberitaan media.
Selama ini anda semua seolah diabaikan. Selama ini anda semua dikalahkan oleh massa yang aktif yang jumlahnya sebenarnya hanya minoritas saja. Tapi Andalah yang lebih menentukan masa depan Amerika.