Jakarta, sketsindonews – Aliansi Pengusaha Nasional (APNAS) mengadakan kegiatan berupa forum diskusi dan deklarasi APNAS Regional Jakarta. Inisiator Aliansi Pengusaha Nasional Erwin Aksa mengatakan bahwa sebelumnya setiap pesta demokrasi para pengusaha selalu diam karena takut akan ada gangguan dan intervensi terhadap usaha mereka dari salah satu pihak politik. Namun karena kegundahan dan kerisauan teman-teman pengusaha terhadap pemerintah dan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin memburuk, APNAS akhirnya terbentuk secara organik.
“Aliansi ini adalah bentuk kanalisasi hati nurani para pengusaha yang tidak ingin ditarik-tarik oleh salah satu paslon untuk mendukung mereka. Apalagi kami ini pengusaha, penggerak poros ekonomi nasional, kami tentu tidak mau memilih pemimpin yang kurang peduli dengan kondisi ekonomi Indonesia,” ujar Erwin Aksa di acara Diskusi Bareng APNAS DKI Jakarta (8/4/2019).
Erwin Aksa yang juga merupakan Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Konstruksi dan Infrastruktur ini menambahkan bahwa yang terkena dampak negatif buruknya perekonomian Indonesia bukan hanya pengusaha besar, namun banyak sekali pengusaha kecil yang juga merasakan penderitaan, terutama imbas kebijakan impor yang terlalu longgar.
“Adanya distrust dari para pelaku usaha dari UMKM sampai pengusaha besar terhadap pemerintah dan BUMN. Pemerintah tidak melihat permasalahan secara makro dan kerap kali mengintervensi industri, BUMN selalu dipaksakan mengerjakan proyek yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Alhasil proyek mangkrak dan hutang negara bertambah,” lanjutnya.
Sebagai informasi, acara Diskusi Bareng Aliansi Pengusaha Nasional DKI Jakarta yang diadakan pada hari Senin 8 April 2019 di Hotel Century Park Jakarta ini menghadirkan beberapa tokoh baik dari dunia ekonomi, pengusaha senior dan pengusaha milenial dari berbagai industri seperti Rizal Ramli, Erwin Aksa, Suryani Motik, Wisnu Wardhana, Pria Djan, Amran Nukman, Randi Wibawa, dan Muhammad Assad.
(Eky)






