Bahasa “Gado-Gado” Tanda Menurunnya Nasionalisme

oleh
oleh

Jakarta, sketsindonews- Maraknya penggunaan bahasa asing atau isitlah asing dalam kehidupan di negeri ini sudah masuk dalam kategori hampir mengkhawatirkan. Terutama penggunaan bahasa Indonesia yang mengabaikan kesantunan dan ketajaman berpikir.

Ya betapa tidak mengkhawatirkan, seorang mantan presiden pun kerap mengucapkan bahasa asing yang dipadu dengan bahasa Indonesia. Pengucapan bahasa asing tersebut ia gunakan dalam orasi politik maupun dikala berduka tetap atau “gado-gado”.

Menurut Unesco ada sebelas bahasa lokal di Indonesia sudah punah, terancam punah dan kritis. Sebelas bahasa lokal yang punah berasal dari Provinsi Maluku.

Yaitu bahasa daerah Kajeli/Kayeli, Piru, Moksela, Palumata, Ternateno, Hukumina, Hoti, Serua dan Nila serta bahasa Papua yaitu Tandia dan Mawes.

Demikian dikatakan pakar bahasa dari Universitas Bengkulu Dr Agus Trianto MPd kepada sketsindonews, Jumat (20/9).

No More Posts Available.

No more pages to load.