Jakarta, sketsindonews – Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta hampir rampungkan pembangunan di sepanjang totoar Senen Raya untuk kepentingan publik terutama pejalan kaki.
Diketahui selama ini lokasi tersebut ditempati hampir 150 pedagang baju bekas yang memulai aktifitas sejak pukul 14.00 wib hingga dini hari.
Kondisi tersebut sering menjadi perbincangan warganet yang merasa terganggu, akibat kegiatan yang hingga menutupi trotoar.
Menanggapi hal itu, para pedagang baju bekas ex import tersebut oleh Pemkot Jakarta Pusat di kumpulkan di Kantor Kecamatan Senen untuk berdialog langsung dipimpin Wakil Walikota Jakarta Pusat Irwandi.
“Mereka tidak lagi ditoleransi untuk berjualan hingga hari ini dan tanggal 1 Desember 2019 sudah selesai mereka (pedagang) menempatai realokasi baru di Pasar Kenari Salemba Raya,” ucap Irwandi kepada media, Kamis (14/11/19).
“Ini kan keinginan Gubernur Anies agar semua pihak mau memahami Senen menjadi pendestrian show window Jakarta selain jalan Cikini Raya,” tambahnya.
Usai rapat koordinasi (rakor) tersebut Camat Senen, Ronny Jarmiko menuturkan, pihaknya akan melakukan pemasangan spanduk sejak hari ini agar semua pihak mengetahui bahwa para pedagang baju bekas di realokasi ke Pasar Kenari.
Dia mengatakan bahwa pihaknya akan menjaga kawasan itu bersama antar SKPD sejak keputusan tersebut dan memastikan tidak ada lagi pedagang yang berjualan di trotoar.
“Kecuali persiapan pemindahan pedagang sesuai dengan data validasi yang telah kami data sebelumnya,” kata Ronny.
Mantan Kasatpol ini kembali menegaskan, pihaknya juga tak akan melakukan perjanjian dengan pihak pedagang, dimana pedagang meminta akan kembali jika tidak laku berjualan hasil realokasi pemerintah.
Sementara Anggota Dewan Kota Jakarta Pusat Sanusi menandaskan, setidaknya apa yang menjadi keinginan Gubernur agar pihak SKPD terlebih Satpol PP Kecamatan untuk tak loyo menjaga kawasan ini.
“Jelas Anies menginginkan kawasan ini bisa ternikmati dengan etalase trotoar dengan penataan yang baik, saat ini kan bukan hanya baju bekas, parkir liar di bandar jalan dan pengepakan ekspedisi pun mash melakukan fungsi di jalan milik pemerintah,” ucapnya.
Dia mengatakan bahwa Senen akan menjadi kawasan destinasi trotoar yang Indah jika semua pihak SKPD mampu menterjemahkan bahasa Gubernur yakni; mengutamakan kepentingan dasar utama bagi pejalan kaki untuk ternikmati.
“Kalo Satpol PP Kecamatan loyo menjadi peluang pula bagi siapapun untuk melakukan pelanggaran terhadap fungsi publik terlebih memanfaatkan pembangunan bukan menata bagus justru sebaliknya menjadi kumuh,” terang Sanusi.
Dalam acara pertemuan dengan pihak pedagang ex.import hadir beberapa pejabat tingkat kota, diantaranya; Asisten Pemerintahan Sujanto Budiroso, Asbang Bakwan G, Kapolsek Senen Kompol Uwo, Danramil Senen, PD.Pasar Jaya serta pihak perwakilan pedagang.
(Nanorame)
Tutupi Trotoar, Pedagang Baju Bekas Senen Direlokasi Ke Pasar Kenari
