Sementara itu, pembangkangan yang dimaksud Rico adalah soal penanganan banjir ternyata pompa-pompa air yang menyedot banjir tidak maksimal berfungsi dan ini menjadi hal pertanyaan publik.
“Apakah ada kesengajaan dari SKPD terkait? Ya mungkin saja masih ada pihak – pihak lain dalam jajaran pejabat DKI di era kepemimpinan Gubernur Anies,” kata Rico dalam rilisnya kepada sketsindonews.com, sabtu (04/01/20).
Rico juga mengkritisi DPRD yang memiliki fungsi pengawasan dan anggaran tidak mengalokasikan dana yang maksimal untuk penanggulangan banjir di SKPD terkait.
Menutut Rico, DPRD seharusnya nengalokadikan anggaran untuk proyek terowongan sodetan dari Kali Ciliwung (wilayah Bidara China) ke Banjir Kanal Timur (BKT)
Seperti diketahui pada malam pergantian tahun 2019 ke 2020 di Jakarta diguyur hujan lebat, akibatnya ada 90 titik genangan banjir di lima wilayah Jakarta. Tidak sedikit korban harta benda dan bahkan nyawa warga DKI hingga mencapai korban tewas 7 orang di Jakarta.