Bandara Kediri rencananya akan dibangun dalam 3 tahap. Untuk tahap 1 diperkirakan nilai investasi yang digelontorkan termasuk pembebasan lahan sekitar Rp 9,2 triliun.
Novie mengatakan Bandara Kediri akan difungsikan sebagai bandara pengumpan di jalur selatan Jawa. Sementara untuk Bandara Hub di Jawa Timur adalah di Bandara Juanda Surabaya.
“Jalur selatan Jawa seperti diketahui sangat berkembang ada Bandara Kertajati Jawa Barat, Bandara Jenderal Sudirman di Purbalingga Jawa Tengah, Bandara Wiradinata Tasikmalaya, Jawa Barat. Bandara Kediri ini menjadi jalur tersendiri untuk melayani Jawa Selatan yang padat sekali,” jelas Novie.
Novie menambahkan, Bandara Kediri akan melayani masyarakat di 6 Kabupaten di Jawa Timur yaitu Madiun, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Kediri, dengan penduduk sekitar 10 juta jiwa.
Bandara Kediri direncanakan memiliki fasilitas runway 3300×45 m2 dan dilengkapi fasilitas penunjang (kategori PKP-PK) serta fasilitas sisi darat (terminal penumpang, terminal cargo, parkir kendaraan). Pembangunan bandara dilakukan di lahan seluas 450 hektare. Pada pembukaan nantinya Bandara Kediri tahap 1 dapat menampung sekitar 1,5 juta penumpang dan runway movement menampung 8 air traffic movement pada jam sibuk .
Sebagai informasi, proyek pembangunan Bandara ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pembiayaan seluruhnya mulai dari pembebasan lahan sampai ke pembangunan Bandara menggunakan dana dari swasta yaitu PT Gudang Garam Tbk.