“Satu hal pesan kita sampaikan kepada publik bahwa jangan lagi trotoar ini menjadi satu kesiaan oleh para penjarah (vansdalism) trotoar dengan hanya bisanya merusak estetika, terlebih pedagang tanpa kompromi menguasai asset publik ini tanpa melihat kepentingan lebih Besar keinginan publik,” tandas Sholeh.
“Lihat saja hari ini banyak warga duduk dan menikmati trotoar ini dengan fungsinya sambil kongkow hingga ngopai (ngopi santai) setelah berolahraga massal.”