Jakarta, sketsindonews – Forum Seniman Peduli TIM akan menyampaikan “Pernyataan Cikini”, dan “Tuntutan Moratorium”, serta menyerahkan sejumlah catatan pelanggaran sejarah, etik, moral, dan hukum, yang terjadi sehubungan dengan kegiatan revitalisasi TIM itu.
Sumber sketsindonews dalam rilis dinyatakan berbagai acara akan digelar oleh para budayawan dan seniman dalam mereka menyampaikan ekspresi dengan aksi seni, ‘happening art’, tentang genosida kebudayaan yang menghantam TIM dan mempalu-godam banyak ruang-ruang elapresi seniman di berbagai daerah, seperti di Palembang, yang Taman Budayanya kini disulap menjadi mal dan pusat makan-memakan (kuliner).
Aksi seni akan berlangsung dengan menampilkan ‘silent action’ (pernyataan senyap), yang menyindir Pemprov. DKI Jakarta yang telah menghantarkan alat-alat berat dengan ‘diam-diam’ (tanpa permisi pada para seniman) yang notabene adalah pemilik saham terbesar kawasan TIM, sebagaimana diamanahkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin, yang sangat dihormati oleh para seniman itu.