Jakarta, sketsindonews – Keberadaan PKL di trotoar selama ini menjadi pertanyaan warga Jakarta dimana fungsi trotoar merupakan asset pemerintah dibangun dengan biaya mencapai milyaran rupiah agar trotoar tidak lagi untuk kepentingan dengan kata lain berubah fungsi secara transaksional.
Keberadaan PKL Kapau di jalan Kramat Raya menjadi satu pertanyaan publik karena berada di badan trotoar dengan dengan fisik kontruksi tembok teras permanen.
Pengamat Perkotaan Kang Yayat Supriyatna kepada sketsindonews mengatakan bahwa kegiatan di trotoar dalam penjagaan asset trotoar harus melihat pada fungsi ruang kota menjadikan salah satu sistem jaringan pelayanan mobilitas publik.
“Gubernur DKI Anies Baswedan selalu mengagungkan pejalan kaki itu nomor satu, berikutnya sepeda dan angkutan umum dalam mengatur transportasi Jakarta sesuai tata ruang kota,” tukasnya, Kamis (20/02/20).
Sarana itu ruangnya (trotoar) sudah ada namun budaya berjalan kaki ini belum maksimal dan belum terbangun sesuai dengan biaya pembangunan trotoar dengan biaya besar bila dibandingkan dengan budaya jalan kaki Itu sendiri.