Menurut Uchok, terkait jeleknya kinerja PT. Pertamina EP, yang harus disalahkan adalah Direktur Operasi dan Produksi Chalid Said Salim karena amanah jabatan yang dipegang tidak serius dijalankan, hanya sekedar main main saja. Hal ini bisa dirujuk dari tidak bisa beliau menaikan produksi minyak sebagai tanggungjawabnya dalam perusahaan.
“Oleh karena sedikit kenaikan produksi minyak ini, maka CBA menilai bahwa pendapatan PT. Pertamina EP akan kena efeknya, dan hal ini seperti tidak beres atau patut publik mencuriganya atas tidak beresnya pendapatan perusahaan,” katanya.
Untuk itu dia menyimpulkan bahwa pendapatan PT. Pertamina pada era Presiden Direktur Nanang Abdul Manaf dan Direktur Operasi dan Produksi Chalid Said Salim perlu dicurigai, dan mungkin ada dugaan korupsi mark down pada sektor pendapatan PT. Pertamina EP yang perlu diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).