Akan tetapi, sambungnya, kali ini daerahnya dilanda musibah, yang hal tersebut dinilainya akibat kelonggaran pengasawasan. Pihaknya mengkhawatirkan terkonfirmasinya empat kasus Covid-19 ini akibat disusupi orang-orang baru.
“Padahal hampir semua desa kami beri imbauan untuk melakukan pengawasan ketat terhadap orang baru. Fasilitasnya ada bilik sterilisasi, dan rumah isolasi diri. Tujuannya untuk menyadarkan masyarakat,” ungkapnya.
Meski demikian, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep tersebut sudah melakukan upaya dalam memutus mata rantai Covid-19, dengan menerapkan pembatasan aktivitas selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu.