Bupati Slamet menyampaikan, pemerintah sama sekali tidak ada upaya atau niatan untuk mengusir warga luar, sekali pun bukan penduduk Sampang. Justru sebaliknya, pihaknya dari Pemkot Surabaya mendapatkan pengawasan ketat dalam upaya melakukan pemantauan kepada orang tersebut.
Pengakuan Kepala Desa Bira Timur, Fathor Rohman, warga Surabaya tersebut pulang kampung dan melarikan diri, karena di Surabaya sebagai tempat tinggalnya, sudah tidak mendapatkan penghasilan pekerjaan. Sementara suaminya, akhir-akhir pandemi ini, sudah tidak lagi bekerja.
“Awalnya kami tidak tahu, jika ada warga pendatang di Bira Timur. Kabar itu tiba, setelah kami mendapatkan laporan dari warga. Katanya ada warga Surabaya di Bira Timur terkonfirmasi Covid-19,” kata Fathor.
Sebenarnya, cerita Fathor, orang tersebut tidak diperlakukan kasar seperti kabar yang berkembang. Hanya saja warganya meminta untuk dirawat dan berdiam diri rumah sakit atau puskesmas, jika dia memang benar-benar terkonfirmasi Covid-19.
“Kami datangi Puskesmas Batu Lenger dan berkoordinasi dengan tim medis di sana. Apa benar orang ini positif Covid-19, dari laporan rapid test-nya, kata para medis, memang terpapar Covid-19,” ungkapnya.