Betapa omelan yang sering aku jengkelkan keluar dari mulutnya justru hal yang paling aku rindukan. Bagaimana bila hariku berubah nantinya hanya karena lamunan di depan ruangan ini. Mengapa kejadian ini begitu mengagetkan dan menyakitkanku setiap menginjakkan kaki di rumah sakit ini.
Penyesalanku teramat dalam, mengapa aku sia-siakan waktu terbaikku bersama Mama sebelum kejadian ini. Aku begitu malu memeluknya meski aku sangat menginginkannya.
Aku hanya ingin melihatnya sehat dan membiarkannya mengomeliku. Aku tidak akan melawan dan aku hanya ingin tersenyum untuknya. Aku tidak ingin melewati lagi hari-hariku bersamanya.
Lekas sembuh, Mama…
Kembalilah menjalankan aktivitas seperti biasanya. Aku merindukanmu…
(Devi Puspitasari)