Warga Tanah Abang Tidak Mau Ada Praktik Premanisme

oleh
oleh
Lahan PT KAI, Jembatan Tinggi, Tanah Abang, Jakarta Pusat (Bongkaran)

Jakarta, sketsindonews – Perwakilan Aliansi Masyarakat Tanah Abang, Wahyudi menyebut rencana berdirinya Pasar Senin Kamis Bongkaran di Jalan Jembatan Tinggi, Tanah Abang, Jakarta Pusat akan berpotensi menimbulkan gesekan.

Menurutnya lahan yang merupakan milik PT KAI tersebut selama ini telah sering memunculkan polemik.

Seperti diketahui, sebelum akhirnya dikosongkan oleh PT KAI, lahan tersebut digunakan oleh Pasar Tasik yang saat ini telah pindah ke Cideng.

Terkait Pasar Senin Kamis tersebut, dia mengatakan bahwa ada pihak yang mencoba menguasai lahan tersebut dan menyebut dirinya ahli waris.

“Tapi orang tersebut sudah di periksa sudah di BAP di Polsek,” ungkapnya, Senin (20/7/20).

Pihak-pihak yang mengaku sebagai ahli waris tersebut menurutnya sudah pernah mencoba menguasai lahan, namun terhenti dan saat ini muncul lagi.

“Berjalannya waktu ada yang masuk lagi mengatasnamakan orang yang sama, ahli waris yang sama,” ujarnya.

“Jadi aktivitas mereka ini menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat sendiri,” tambahnya.

Lanjutnya, untuk kondisi Tanah Abang yang sudah beransur kondusif, warga setempat sangat berharap agar tidak ada lagi premanisme.

“Tidak mau lagi ada preman-preman apapun apalagi menyangkut lahan,” harapnya. “Warga Tanah Abang tidak mau ada praktik-praktik premanisme di Tanah Abang,” pungkasnya.

Terakhir atas upaya membuka Pasar tersebut, menurutnya belum diketahui apa langkah PT KAI. “Tapi waktu penyerobotan pertama sudah ada tindakan (PT KAI),” tutupnya.

(Eky)

No More Posts Available.

No more pages to load.