Sementara itu, orangtua siswa Nikmah mengaku lebih leluasa jika sekolah segera diaktifkan. Sebab sistem daring yang diterapkan, akhir-akhir ini disebut kurang produktif. Penyebabnya saat di rumah, siswa lebih banyak bermain.
“Kalau ada pertemuan kayak gini, enak. Anak bisa belajar dan berkumpul bersama teman-temannya. Kalau di rumah, belajarnya kurang teratur,” ujarnya.
Nikmah mengungkapkan, belajar menggunakan sistem daring, semakin menambah beban. Di antaranya, menuntut orang tua harus memiliki handphone berjenis android. Sementara bagi yang tidak memiliki, justru akan lebih banyak meminjam.
“Android ada, hanya tiap hari tidak punya paketan pulsa. Jadinya minta wifi kepada tetangga,” pungkasnya.
(nru/pwk)