Philipina menjadi pembahasan karena sama-sama negara kepulauan seperti Indonesia, dan pemerintah Philipina memiliki kebijakan ekonomi yang mirip dengan pemerintah Indonesia dalam mengatasi krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Selain itu, menurut Prof. Sahraman D. Hadji Latif, MS, ME bahwa walaupun bukan negara Islam dan mayoirtas penduduknya bukan beragama Islam, Philipina merupakan negara petama di Asia Tenggara yang mengadakan bank syariah milik pemerintah pada tahun 70-an, yaitu Al-Amanah Islamic Bank. Sehingga menarik untuk diketahui sejauh mana peran ekonomi Islam, melalui bank syariah ini dan lembaga keuangan Islam lainnya, dalam krisis ekonomi karena pandemi COVID-19 di negara Philipina.
Dari hasil pemaparan, semua narasumber sepakat bahwa krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 di Asia Tenggara menjadi momentum bagi kebangkitan ekonomi Islam.
Sebab, ekonomi Islam memiliki keunggulan, yaitu berbasis aset. Dan kegiatan-kegiatan produktif di sektor riil merupakan penunjang utama dari penggerak ekonomi Islam dengan sistem bagi hasilnya dan pinjaman modal usaha tanpa bunga.