Jakarta, sketsindonews – Warga sekitar Rawa Kerbau Kelurahan Cempaka Putih Timur berharap Pemerintah Kota Jakarta Pusat untuk tidak sepihak bahkan melarang terkait gerakan partisipasi masyarakat lokal dalam mengadakan penguatan ekonomi ditengah pandemi covid-19.
“Giat sore jelang malam di jalan Rawa Kerbau sampai Kantor Sudin LH merupakan kawasan ekonomi setiap malam warga kreatif berinteraksi bertransaksi dengan harapan kesusahan warga bisa terobati,” ujar Dirham (34) tokoh Cempaka Putih kepada sketsindonews.com, kamis (03/9/20)
“Itu bukan kerumunan massa seperti dibayangkan sebagian orang (oknum) melaporkan sumber tak jelas, semuanya kami lakukan ikuti protokoler kesehatan sesuai pergub,” jelasnya.
“Kongkritnya kami selama ini ikuti protokoler kesehatan sebagai satu sarana penting tersedia dalam kondisi pandemi dalam melaksanakan sumber ekonomi lokal warga lingkungan,” lanjutnya menambahkan.
Menurutnya, warga hanya mendirikan stand bazar dan jumlahnya tak melebihi sampai ratusan. Dimana hal tersebut, kata Dirham sebagai bentuk penguatan ekonomi keluarga agar terus berjalan.
“Hakekatnya manusia harus bergerak dalam memenuhi kebutuhan menjamin kebutuhan lahiriah dan fisik,” papar Dirham
Sementara salah satu Ketua RW 02 Cempaka Putih Timur Panji Purbuyo senada mengatakan, wilayah zona merah Cempaka Putih seiring perjalanan terus berkurang karena partisipasi warga yang juga terus meningkatkan kewaspadaan dan patuh program aturan PSBB.
“Apa yang kita tampilkan tidak seperti merusak untuk menularkan viruse Covid – 19, seperti apa orang bayangkan,” katanya.
“Selain giat ini juga bukan tiap hari di laksanakan menciptakan kerumunan orang (warga lokal) asal asalan sehingga bisa munculkan cluster baru. Pastinya sarana kewajiban bagi para warga berinteraksi dalam giat ini terus selalu di himbau (announcer) serta pantau untuk selalu gunakan masker serta menyediakan sarana cuci tangan,” tutupnya.
(Nanorame)
Warga Rawa Kerbau Cempaka Putih Minta Pemda DKI Tak Larang Giat Ekonomi Kreatif di Tengah Pandemi
