Koordinator aksi Taufiqurrahman mengatakan, Muhammad Izzul menyebut Ketua NU Pamekasan KH. Taufik Hasyim sebagai simpatisan PKI disebut cukup menyakiti kelompok nahdiyin. Padahal dalam sejarahnya, kiai NU bertaruh nyawa dalam mengusir PKI.
“Dulu ketika ramai-ramainya PKI, warga Indonesia disusupi lagu genjer-genjer PKI. Akan tetapi lagu ini ditumbangkan oleh kiai NU diganti Selawat Badar,” kata Taufiq dalam orasinya memberi penjelasan kepada polisi.
Selawat Badar kini jadi doa mantik di seluruh penjuru masyarakat. Sehingga tidak patut apabila tokoh NU disebut simpatisan PKI. Dari itu, NU tidak ingin kasus ini berkepanjangan. Polisi didesak untuk segera menangkap Muhammad Izzul agar kejadian yang meresahkan tidak terulang kembali.
Kepala Polres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar merespons baik hadirnya massa, karena sudah berjalan tertib. Namun menyarankan agar tetap mematuhi protokol dengan menggunakan masker.