Rasulullah SAW VS “Muslim Force” Teori Skala Hawkins

oleh
oleh

Pada kasus sahabat buta yang membunuh budak perempuannya dan masuk skala Force ini, Rasulullah SAW tidak menyalahkannya. Karena, menurut saya, Rasulullah SAW tahu bahwa tingkat skala kesadaran di antara para sahabatnya, termasuk sahabat yang buta ini, masih di skala Force.

“Menurut saya, skala force adalah skala Jahiliyah. Sifat dan perbuatan kejahiliyahan justru menjadi obyek dakwah dari misi kenabian Rasulullah SAW. Dan semua sahabat saat itu adalah para muallaf yang sedang didik dengan penuh kesabaran oleh Rasulullah SAW yang sedang bertransformasi, hijrah dari skala kejahiliyahan, Force, menuju skala Power. Dan Rasulullah SAW mendidik para sahabat bukan hanya dengan ucapkan, tapi juga dengan keteladanannya. Para sahabat menyaksikan sendiri bagaimana keteladanan skala Power ditunjukkan Rasulullah SAW kepada penduduk Thaif yang menghina bahkan menyakitinya secara verbal maupun fisik,  dan juga ketika Rasulullah SAW memberi makan orang Yahudi buta yang terus menghina dan mencaci maki dirinya atau di saat Futuh Makkah,” sambungnya.

Akhir kalam, menjadi pekerjaan rumah bagi umat Islam  saat ini yang masih berada di skala Rasulullah SAW, skala Power, untuk mengup-grade umat Islam  yang masih berada di skala Force, skala kejahiliyahan, dengan penuh cinta kasih yang mengedepankan penegakan hukum.

Salah satu caranya dengan terus mengingatkan mereka tentang keteladanan Rasulullah SAW yang penuh cinta kasih dan pengampunan, bahkan kepada orang-orang yang terus menghina dan mencaci maki dirinya. Apalagi di momentum bulan maulid Nabi ini. Sholluu `alannabi!

(Nanorame)

No More Posts Available.

No more pages to load.