Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Kemenenterian Perhubungan, Adita Irawati di Bandara Soekarno-Hatta hari ini.
Adita Irawati mengatakan pesawat pada pukul 14.37 WIB masih di ketinggian 1700 kaki. Pilot Sriwijaya kemudian meminta izin kepada air traffic control di Soekarno-Hatta untuk menaikkan ketinggian. Pilot memperoleh izin meningkatkan ketinggian terbang di 29 ribu kaki pada pukul 14.37 WIB dengan standar instrumen departure.
Namun pada pukul 14.40 WIB, ATC tidak melihat Sriwijaya menuju koordinat yang semestinya. Oleh karenanya ATC meminta pilot untuk melaporkan arah.
“Dalam hitungan detik, SJY182 hilang dari radar,” ujar Adita menegaskan
Berikut manifes penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY182 yang jatuh di Pulau Laki-Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta berdasarkan data yang diterima redaksi.