Baddrut menyampaikan bela sungkawa atas terjadinya musibah tersebut agar keluarga korban dan para wali santri senantiasa diberikan kesabaran menghadapi musibah tersebut.
“Semoga musibah tanah longsor dan musibah lainnya tidak terjadi lagi di Pamekasan. Kita, kapolres, komandan kodim akan bergandengan tangan untuk pembangunan lebih lanjut pesantren ini. Kita sangat berduka, mohon doanya kepada kita semua,” tutupnya.
Sebelumnya, lima seorang santri putri di Ponpes Anidhomiyah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, meninggal akibat tertimpa longsor.
Peristiwa longsor tersebut terjadi pada Rabu (24/2) sekitar pukul 00.30 WIB dini hari. Sedikitnya bangunan penginapan tersebut dihuni 47 orang santri putri. Sementara posisi bangunan berada di sekitar tebing dengan tinggi kurang lebih 30 meter.
Pasca peristiwa, semua sepakat termasuk pimpinan lembaga, tokoh masyarakat, dan para wali santri, untuk langsung memulangkan jenazah santri ke rumahnya masing-masing. Demikian dilakukan sudah berdasarkan hasil komunikasi dengan keluarga korban.