Soal Pendanaan Bank Bukopin, Penerima Suap Dituntut 6 Tahun

oleh
oleh

“Tanggal 17 Maret 2018 terdakwa Dadang mengajukan fasilitas kredit dari direkut PT PMP sebesar Rp10 miliar kepada PT Bank Bukopin cabang BSD City,”

Selanjutnya permohonan hutang itu dilakukan analisa oleh legal Bank Bukopin cabang BSD CIty. Namun staf bidang analis memberikan rekomendasi bahwa objek yang diagunkan tidak dapat dijaminkan karena tidak ada hubungan hukum dengan perseroan, pemegang saham maupun pengurus. Sehingga kantor Bank Bukopin BSD City sulit untuk memprosesnya.

Sehari kemudian atau tepatnya pada 18 Maret 2019 dan masih di Surabaya, terdakwa Dadang kembali bertemu direksi Bank Bukopin di rumah makan. Proses meeting dihadiri saksi Mikrowa Kirana, Lalu Ashari dan Hari Wuriyanto selaku Direktur Kepatuhan Bank Bukopin yang membahas perihal sulitnya mendapat kredit untuk PT PMP.

Mendengar isi keluhan jiwa Dadang, pihak direksi PT Bank Bukopin Surabaya pun berjanji akan memperlancar proses pengajuan kredit tersebut.

Direksi sigap memberikan titah kepada Agniy Irsyad selaku pimpinan cabang Bank Bukopin Cabang Jalan Saharjo Jaksel untuk membantu bisnis Dadang dan koleganya. “Segera dibantu debitur khusus,” ucap jaksa menirukan.

Setelah mendapat “restu” dari pimpinan pusat Bank Bukopin Surabaya, proses pengajuan kredit itu pun berpindah dari Bank Bukopin BSD City ke Bank Bukopin Cabang Jalan Saharjo Jaksel.

Kali ini syarat pinjaman hutang PT PMP dipandu langsung oleh pemimpin Bank Bukopin cabang Jalan Saharjo Jaksel, Agniy Irsyad. Dadang bisa mendapat perlakuan istimewa lantaran punya “amunisi” yakni adanya lima debitur bermasalah di kantor penggelolaan uang Surabaya. Diantaranya: PT Arta Lima Perkasa, PT Linda biro perjalanan dan Erna Yanti.

“Terdakwa mengetahui adanya debitur berpotensi macet dan bank harus memiliki cadangan sebesar 100% dari nilai kredit untuk menutupi kredit dari debitur yang berakibat menggerus modal bank dan akan mempengaruhi performa keuangan PT Bank Bukopin,” ujar JPU.

Selanjutnya pada 27 Maret 2018 dilakukan pertemuan kembali di rumah makan depan Hotel JW Mariot Surabaya. Kala itu pemeriksaan umum tengah berlangsung yang dihadiri pimpinan Bank Bukopin Subaraya dan Lalu Ashari.

No More Posts Available.

No more pages to load.