“Beberapa hari kemudian, Mochammad Natsir dihubungi oleh Sudopo staf Terdakwa yang mengatakan bahwa nanti orang yang bernama Leo akan menemui Mochammad Natsir sebagai tindak lanjut pertemuan dengan Terdakwa sebelumnya,” imbuh jaksa.
Singkat cerita, terjadilah pertemuan antara Leonardo dengan Natsir. Dalam pertemuan itu Natsir juga mempersilakan Leonardo untuk mengikuti proses lelang proyek di Direktorat PSPAM. Natsir juga disebut jaksa merekomendasikan Leonardo menjadi pelaksana proyek di Kementerian PUPR.
“Mochammad Natsir, yang memahami kedudukan Terdakwa yang memiliki kewenangan untuk melakukan pemeriksaan di Direktorat PSPAM tersebut kemudian menindaklanjuti keinginan Terdakwa agar Leonardo Jusminarta Prasetyo dapat menjadi pelaksana proyek di Direktorat PSPAM, dengan menyampaikan pesan kepada Tampang Bandaso selaku Kepala Satuan Kerja (Kasatker) SPAM Strategis bahwa ada proyek di lingkungan Direktorat PSPAM yang diminati oleh Terdakwa melalui kontraktor yang bernama Leonardo Jusminarta Prasetyo,” papar jaksa.
Tak hanya itu, Natsir juga mengenalkan Leonardo ke Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo bahwa Leonardo ini adalah ‘orangnya Rizal Djalil’. Natsir meminta Leonardo diberikan proyek SPAM. Natsir juga menitipkan Leonardo ke penggantinya bernama Muhammad Sundoro alias Icun.
“Sekira akhir bulan Mei 2017 diadakan pertemuan di kantor Direktorat PSPAM yang dihadiri oleh Mochamad Natsir, Muhammad Sundoro alias Icun dan Rahmat Budi Siswanto (pengganti Tampang Bandaso selaku Kepala Satker SPAM Strategis). Dalam pertemuan tersebut Natsir menjelaskan keterkaitan antara Terdakwa, Leonardo dan proyek JDU SPAM IKK HONGARIA Paket 2. Natsir juga menginformasikan bahwa Leonardo akan menghubungi Rahmat Budi Siswanto. Selanjutnya Sundoro meminta kepada Rahmat agar permintaan Terdakwa melalui Natsir tersebut diakomodir,” tutur jaksa.
Pada hari sebelum pengumuman lelang proyek JDU SPAM IKK HONGARIA Paket 2 diumumkan, Loenardo disebut jaksa menemui Muhammad Sundoro dan Rahmat Budi Santoso dan mengenalkan Direktur PT Minarta Dutahutama Misnan Miskiy. Baik Leonardo dan Misnan meminta bantuan ke Sundoro dan Rahmat agar membantu PT Minarta Dutahutama.
“Pada saat itu Leonardo Jusminarta Prasetyo juga menyampaikan kepada Rahmat Budi Siswanto ‘mohon dibantu, karena kami akan masuk proyek Hongaria’,” ucap jaksa.
(Sofyan Hadi)