Rizky berpendapat, masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan literasi digital, untuk memahami bahwa tidak semua informasi yang bersumber dari internet itu benar.
Strategi lain yang menurut Rizky Ika Safitri perlu dilakukan dalam mencegah penyebaran hoaks terkait pandemi dan vaksinasi COVID-19 ini adalah, masyarakat perlu diberi tahu dan dipersiapkan terlebih dahulu mengenai informasi bahwa ada pihak-pihak yang tidak ingin bangsa
ini keluar dari pandemi.
“Sehingga saat masyarakat menerima hoaks mereka sudah tahu jenis-jenis dan tidak terpengaruh dengan hoaks tersebut,” ungkap Rizky.
Sebagai informasi, Kemenkes, bekerja sama dengan UNICEF dan KPCPEN juga telah melatih 92 ribu vaksinator yang dipersiapkan untuk berhadapan langsung dengan masyarakat. Mereka dibekali kemampuan berkomunikasi interpersonal yang efektif, karena survei UNICEF menunjukkan bahwa masyarakat yang tidak mengakses media sosial juga mengetahui soal hoaks terkait vaksinasi COVID-19 sehingga perlu pendekatan khusus, terutama dari dokter dan tenaga Kesehatan yang masih dipercaya masyarakat.
Untuk mendapatkan informasi yang valid dan terbaru terkait pandemi COVID-19 dan program vaksinasi nasional, masyarakat diimbau untuk dapat menjadikan kanal resmi Kementerian Kesehatan sebagai rujukan utama seperti pada laman website sehatnegeriku.kemkes.go.id, Facebook Kementerian Kesehatan RI, Twitter @KemenkesRI, Instagram @kemenkes_ri, dan YouTube @Kementerian Kesehatan RI.