“Kita tidak akan mengubah bentuk asli peninggalan-peninggalan yang ada, tetapi meningkatkan fasilitasnya, seperti alat angkut, lampu-lampu, termasuk juga pelabuhan Penyengat. Untuk pembangunan Tugu Bahasa itu sendiri, saya akan mendekati Pemerintah Pusat melalui Menko Polhukam kemudian dimasukkan ke Kementerian PUPR” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Ansar juga memaparkan progres proyek strategis di Kepulauan Riau seperti pembangunan Jembatan Batam Bintan dan upaya pembukaan kembali objek wisata secara travel bubble di Bintan Resort dan Nongsa Point.
“Sekarang kita sedang melakukan finalisasi rencana pembangunan jembatan Batam Bintan. Pemprov mempersiapkan anggaran untuk upaya pembebasan lahan. Mengenai pembukaan travel bubble di Bintan dan Batam, kita sedang menunggu kerja sama Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Singapura,” papar Gubernur Ansar.
Terakhir, Gubernur Ansar minta sudah saatnya Pemprov melahirkan Perda terkait kewajiban desain bangunan. Bangunan-bangunan baru harus mengandung ornamen nuansa Melayu.
“Nanti ruko-ruko kita wajibkan semuanya menggunakan ornamen Melayu. Agar bangunan-bangunan di Kepri bernuansa Melayu. Terutama bangunan-bangunan baru jika IMB terbit, pembangun harus setuju menggunakannya,” tutup Gubernur Ansar.