Lebih lanjut Andika memaparkan bahwa teknologi canggih yang digunakan pada instalasi tahanan militer tersebut akan memberikan rasa aman, terkendali dan manusiawi.
Selanjutnya akan dibangun tahap kedua sebagai kelanjutan membuat rutan yang lebih nyaman dan aman walaupun ada pengurangan anggaran karena pandemi tetapi bangunan tahap pertama bisa berhasil.
“Semua perangkat diprogram secara elektronik sehingga bisa berjalan otomatis. Tidak lagi manual misalnya ada saat penguncian pintu, menyalakan lampu dan semuanya. Selain itu gerakan penghuninya bisa dianalisis langsung lewat Artificial Intelligence (AI) jadi bisa mencegah terjadinya tindakan bullying (perundungan) kepada tahanan,” ujar Andika.