“Saya tidak menyerang orang, oleh karena itu saya pun tidak akan diserang. Jadi apa perlunya membawa senjata !, tantang Kartono
Beliau Kartono ‘ahli diplomasi’ yang hebat. Beliau sempatkan gemparkan Eropa – America dengan artikelnya tentang perundingan Jerman dan Perancis yang rahasia serta sangat tertutup, yang diselenggarakan di dalam salah satu gerbong kereta api yang berhenti di tengah hutan, bahkan mendapat penjagaan yang super ketat dari semua wartawan yang sedang mencari informasi dan berita.
Ternyata koran ‘New York Herald’ telah memuat hasil perundingan tersebut.
Pada tahun 1919 beliau menjadi penterjemah tunggal di Liga Bangsa Bangsa yang pada tahun 1921 diubah menjadi PBB.
Beliau ketua penterjemah untuk segala bahasa kalah kan para poliglot Eropa – Amerika.
Pada tahun 1925 Pangeran Sos kembali pulang ke tanah air. Dan bertemu dengan Ki Hajar Dewantara mengangkatnya sebagai Kepala sekolah menengah di Bandung.
Bahkan rakyat berjejal temui si pintar ini, untuk minta air dan doa. Dan anehnya banyak yang sembuh maka antrian pun makin panjang termasuk bule – bule dari Eropa, akhirnya beliau dirikan ‘Klinik Darussalam’ .
Beliau pernah sembuhkan seorang anak Eropa hanya dengan sentuhan-sentuhan dihadapan para dokter yang sudah angkat tangan untuk berusaha menyembuhkan penyakit si anak tersebut.
Beliau juga pernah memotret kawah gunung dari udara. hebatnya tanpa pesawat
Soekarno muda sering berdiskusi dengannya saat itu.