Bung Hatta sebut beliau orang jenius.
Di rumahnya berkibar bendera merah putih (Indionesia) dan anehnya Belanda, Jepang, dan sekutu seolah tak peduli .
Akhirnya 1951 beliau wafat di Bandung dan dikebumikan di makam Sido Mukti, Desa Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah di samping makam kedua orang tuanya Nyai Ngasirah dan RMA Sosroningrat.
Beliau meninggal dalam kondisi tidak punya apa-apa, rumah pun beliau hanya menyewa padahal sebagai putera bangsawan dan cendekiawan ia bisa hidup mewah .
Orang – orang tidak temukan pusaka dan jimat di rumahnya. hartanya hanya selembar kain bersulam huruf ALIF
Pada batu nisan makamnya tertulis :_
"SUGIH TANPO BONDHO"
"DIGDAYA TANPO AJI - AJI"
“Beliau seorang wartawan hebat tapi PWI tidak pernah singgung namanya,” tutur Adi dalam ceriteranya.
Beliau tokoh pendidikan tapi para guru seolah lupa namanya.
(Nanorame)