Budi Prihanto juga menambahkan bahwa pihaknya bersyukur, meskipun kendaraannya rusak berat dihantam kereta dan mental hingga 7 meter.
“Namun kami berdua tidak ada lecet sedikitpun, ini merupakan Mujizat Tuhan Yang Senantiasa Melindungi dalam perjalanan kami,” ucapnya.
“PT KAI di Belawan Medan seharusnya peduli dengan keselamatan masyarakat, apa lagi ini di lintas jalan utama, yang jaraknya 100 meter dari Kantor Camat Belawan Medan, disini tidak ada petugas kereta atau rambu-rambu yang bisa mengingatkan saat kereta melintas, ini benar-benar mengancam keselamatan masyarakat. dan PT KAI maupun Dirjen Kereta Api harus tanggap dengan keselamatan masyarakat,” tandasnya.
( shanty )