Kedua, rezeki tingkat kedua, “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,” (QS an-Najm : 39). Allah akan memberi rezeki sesuai dengan apa yang dikerjakan hambanya. Jika kerja lebih lama, lebih rajin, lebih berilmu, lebih sungguh-sungguh, ia akan mendapat lebih banyak. Tidak pandang dia itu Muslim atau kafir.
Ketiga, rezeki tingkat ketiga, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangatlah berat.” Inilah rezeki yang disayang Allah.
Keempat, rezeki tingkat keempat (yang dijamin oleh Allah), “Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di atas bumi ini melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya,” (QS Hud: 6). Artinya, Allah akan memberi kesehatan, makan, dan minum untuk seluruh makhluk hidup di dunia ini. Ini adalah rezeki dasar yang terendah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua rezeki yang ada itu berasal dari Allah karena Allah adalah ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki). Allah memberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Firman Allah, “Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkan (bagi siapa yang Dia kehendaki),” (QS ar-Ra’du, ayat 26). Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezeki masing-masing. Oleh karena itu, selayaknyalah kita tidak perlu cemas mengenai rezeki. Persoalan rezeki telah diatur oleh Allah SWT.
Melalui ramadhan ini, semoga KelBes Muspusdirla diberikan rezeki yang halal dan barokah dari Allah SWT., sehingga bermanfaat kepada keluarga, dan orang lain aamiin yra…..