Virni kembai menjelaskan, warga sebanyak 18 pintu (32 KK) ini hunian padat selain lingkungan ini perlu revitalisasi infrastruktur lingkungan bukan hanya salauran tapi juga jalan. Dimana selama ini saluran hanya dengan pipanisasi warga dari rumah menuju saluran.
“Dampak dari efek ini tidak ada solusi jika tidak turunmya pemerintah pemko Jakarta Pusat dalam segera menindak lanjuti usulan warga agar wilayah ini tidak lebih terpuruk saat cuaca ekstrem karena dan warga saat ini hanya berharap revitalisasi lingkungan dapat segera dilaksanakan secara mendesak,” paparnya.
Sementara Fery Iswan tokoh masyarakat paseban mengatakan, dari prosedural laporan administrasi warga sudah memenuhi syarat tapi penundaan ini menjadi klasik bila itu selalu ditunda karena kasus warga RT 019 sangat urgensi.
