“Saya berharap travel bubble yang dicanangkan segera terealisasi. Yang paling memungkinkan saat ini adalah Lagoi dengan Singapura. Tapi sangat tergantung dari yang pertama kita harus memastikan zero transmission di wilayah Lagoi, yang kedua kita juga harus memperhatikan situasi Singapura, kalau disana zero transmission juga mungkin mereka mau mengirimkan warganya kemari,” tuturnya.
Kemudian Menteri Tito berbicara tentang investasi di Kepri. Dengan adanya investasi seperti di BAI ini ia mengakui hal ini sangat luar biasa. Ia berpesan PT. BAI dapat mengambil model seperti investasi yang ada di Morowali yang pertumbuhan ekonominya bisa mencapai 39,5 persen. Sampai saat ini di Indonesia hanya 3 Provinsi yang tetap berada di angka positif di masa pandemi ini yaitu Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua.
“Tadi saya berpesan kepada manajemen PT. BAI, yang pertama memperhatikan masalah lingkungan, karena mindset Pemerintah Pusat sekarang adalah green industry. Kemudian saya minta untuk memberdayakan masyarakat, jadikan warga lokal prioritas utama sebagai pekerja disini, sehingga investasi disini bisa dijadikan model investasi untuk daerah lain,” tutup Menteri Tito.
Turut mendampingi Kunjungan ini Ketua TP PKK Pusat Ny. Tri Tito Karnavian, Dirjen Polpum Bachtiar Baharudin, Dirjen Otda Akmal Malik, Dirjen Bina Keuangan Daerah Moch. Aridian, Pejabat Eselon II Kemendagri, Ketua TP PKK Provinsi Kepri Hj. Dewi Kumalasari, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI ING Iriawan, Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, Danlantamal IV Laksamana (P) Indarto Budiarto, Danlanud Tanjungpinang Kolonel Pnb. Andi Wijanarko, Wakil Bupati Bintan Roby Kurniawan, Asisten II Pemprov Kepri Syamsul Bahrum, Para Pejabat Eselon II Pemprov Kepri dan Direktur PT. BAI Santoni beserta jajarannya.