Lanjut Giri, sudah 2 tahun lebih pandemi tidak satupun dana operasional penanganan pandemi ada dilevel lingkungan (RW).
Namun Giri juga memaklumi bahwa ada RT RW saat ini tidak signifikan dalam menyelesaikan masalah kepentingan warganya dan hanya meraup kepentingan kelompok bahkan tidak mampu menata lingkungan.
Atau ada RT RW tidak tanggap pula terhadap disebabkan SDM pola pikir dan tidak mau lakukan bagaimana memaknai tugas fungsi RT RW sesuai Pergub dan Intruksi Gubernur, paparnya.
Maka sudah sepantaslah untuk menjadi RT RW itu syarat penting adalah sosok ketokohan bukan diilihat secara phisik dan cara berpakaian, tapi tidak sebanding harapan warganya. Maka lebih baik pemerintah menunjuk langsung (musyawarah mufakat) dari pada ada pemilihan tapi hasilnya bukan tokoh panutan guna menangani kemaslahatan dan keragaman.
Sebelum menutup H.Giri mengingatkan kondisi Jakarta level II dan menuju kebangkitan ekonomi maka tetap saja nanti RT RW menjadi objek persoalan dalam optimalisasi restrukrisasi ekonomi berbasis masyrakat, tutupnya.
(Nanorame)