Jakarta, sketsindonews – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Tjahjo Kumolo mengaku stres karena belasan aparatur sipil negara (ASN) gagal menjadi pejabat eselon 1, karena tak lolos dalam menjalani sidang Tim Penilai Akhir (TPA) lantaran pasangannya (isteri) sering membuka media sosial tokoh-tokoh radikal.
Padahal, kata Tjahjo, mereka yang gagal tersebut sudah mempunyai gelar akademis tinggi. Ada yang sudah mempunyai gelar doktor, bahkan profesor.
“Ini saya stres, dua tahun jadi MenPAN RB dalam sidang TPA hampir di atas 16 calon eselon 1 yang sudah hebat, profesor, doktor, mulai dari bawah naik, ikut TPA, gagal jadi eselon 1 gara-gara kelakuan istrinya atau suaminya,” kata Tjahjo di Hotel Bidakara Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu seperti dikutip dari awak media.
“Istrinya kalau malem kerjanya buka medsos tokoh-tokoh radikal, tokoh-tokoh teroris.”
Tjahjo mengatakan, radikalisme merupakan tantangan tersendiri bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang cukup berat dan sangat kompleks.