Lulus SMAN 1 Demak tahun 1988, dia langsung di terima AKABRI KEPOLISIAN dan menyelesaikan pendidikan AKPOL di tahun 1991. Penempatan pertamanya di Polda Metro Jaya dan banyak berkarir di bidang penyidikan di Reserse jajaran Polres Metro Jakarta Barat dan Direktorat Reserse Polda Metro Jaya. Tahun 2000, Agus lulus PTIK dan di tempatkan di Polda Sumsel, sempat menjabat sebagai Kasat Reskrim di Poltabes Palembang tahun 2003 dan kemudian Wakapolres Musirawas. Tahun 2006 Agus memasuki pendidikan Sespimen dan di tempatkan di Polda Jawa Tengah sebagai Kasat Reskrim di Polwiltabes Semarang. Karena karirnya yang cemerlang mengungkap kasus perampokan di gudang emas di Kranggan, Kota Semarang, kemudian di berikan kepercayaan sebagai Kapolres Salatiga di tahun 2008 dan lanjut menjadi Kapolres Kendal sampai tahun 2010. Ia kembali di percaya sebagai akreditor di Divpropam Polri dan selanjutnya kembali ke Polda Metro Jaya sebagai Iribid Ops Itwasda. Di tahun 2011, juga dia mendapat promosi Jabatan Komisaris Besar Polisi sebagai Direktur Reserse Narkoba di Polda Kepulauan Riau, banyak kasus narkoba besar yang ia ungkap, diantaranya para TKI illegal yang membawa shabu berkilo – kilo dari Malaysia masuk melalui pelabuhan tikus di Nongsa, Batam dan bebedapa pelabuhan illegal dan pelabuhan resmi di Kepri. Kasus yang peling heboh saat itu adalah penangkapan 4 pelaku dan menyita 5 Kompresor Besar berisi sekitar 250.000 butir ekstasi yang di selundupkan dari Malaysia ke Batam, dan ia berhasil sita kemudian di lakukan surveylance / pembuntutan secara tersamar selama 1 minggu menyeberang laut ke Riau, jalan darat ke Jambi, Pelembang, Lampung dan menyeberang melalalui pelabuhan Merak dan akhirnya tertangkap Bandar Narkobanya di salah satu perumahan di Kalideres.
Pada tahun 2015 dia di percaya sebagai Kasubdit 1 Narkotika Direktorat Narkoba Bareskrim Polri dan berhasil mengungkap penyelundupan shabu dari Cina Ke Indonesia dengan Modus Operandi yang baru yaitu shabu di masukkan ke dalam manisan jeruk dan di selundupkan dengan Kontainer melalui pelabuhan resmi di Jakarta, 4 pelaku termasuk 2 bandar dari Cina berhasil dia bekuk.