Terkait banyaknya alat peraga yang mengelilingi lapangan pertandingan hingga membuat kesan pertandingan Profesional, kata H. Burhan Zainuddin merupakan gagasan yang muncul ketika panitia meminta saran dan support.
“Terkait dengan itu, ini adalah ide saya karana saya melihat teman-teman panitia pada pertandingan itu pembatasnya seutas tali saja dengan tiang, jadi sayang pertandingan itu seakan-akan yang jadi pagar adalah penontonnya,” ujarnya.
“Jadi saya memberi masukan ternyata panitia mendukung, hasilnya tarkam rasa pro,” lanjutnya.
Terakhir, dia berharap kegiatan yang dilakukan kaum milenial di wilayahnya dapat menjadi perhatian banyak pihak.
“Berharap media dapat melihat desa kami, terutama liga rantau ini bisa dikenal, kalau ini sukses setelah ini ada lagi,” pungkasnya.
(Eky)