Namun di saat yang sama, Zudan juga mengungkap fakta bahwa kekuatan server di data center Dukcapil sama dengan kekuatan di tahun 2015 ketika hanya melayani 40-200 lembaga pengguna yang diberi hak akses melalui perjanjian kerja sama pemanfaatan data.
“Meskipun ‘ngos-ngosan ‘kita tetap ingin maju terus dengan berbagai pembenahan. Kita ingin terus memberikan peningkatan kualitas pelayanan adminduk secara nasional,” ujarnya serius.
Untuk itu Zudan mengajak, wabil khusus jajaran Dukcapil se-Jatim, agar yang ada di hati, pikiran, dan tindakan korps Dukcapil semuanya mengarah ke peningkatan kualitas layanan tersebut.
Mengapa harus meningkatkan kualitas pelayanan? Zudan menjawab sendiri pertanyaan itu. “Karena kita ingin membangun branding baru Dukcapil. Ini terus kita lakukan, diawali dengan Gerakan Indonesia Sadar Adminduk (GISA) 2018 hingga ke program Dukcapil Go Digital 2019.”