BEM Nusantara Maluku menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam dan akan terus berjuang demi keadilan bagi rakyat.
Selain itu, kelompok mahasiswa juga menyoroti fenomena mafia hukum yang terjadi di wilayah ini. Mereka menekankan bahwa lemahnya penegakan hukum dan adanya keterlibatan oknum-oknum yang seharusnya menjaga keadilan dan ketertiban, telah menempatkan rakyat dalam ketidakpastian dan ketidakadilan. BEM Nusantara Maluku mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran hukum yang dilakukan oleh para mafia hukum. Tutup Jihad Nahumarury
Aksi ini dimulai pukul 10.00 – 16.00 WIT di dua titik berbeda yakni Kejaksaan Tinggi Provinsi Maluku dan Kantor Gubernur Provinsi Maluku. Walaupun sempat ada insiden dengan pihak kepolisian dimana, masa aksi mencoba menerobos masuk ke kantor Gubernur yang mengakibatkan Pagar rubuh. Aksi kembali berjalan dengan kondusif setelah perwakilan Gubernur Maluku menerima masa aksi.