Karena itu tentu saja, menurut Hasan, mengkritik pertemuan Budiman-Prabowo tentu hal yang aneh, apalagi dilakukan oleh aktivis-aktivis yang tergabung dalam partai koalisi tersebut.
“Kita tak mungkin terbelenggu pada sejarah masa lalu untuk menatap Indonesia kedepan,” tutur pendiri LBH Padjajaran ini.
Jadi tegas Hasan, “Jangan bebankan residu penyelesaian sejarah yang tidak tuntas pada Budiman, sebab bukan kesalahannya. Budiman tak memiliki otoritas untuk itu.”