“Kita bisa rasakan 9 tahun ini situasi sulit, penghasilan daya beli menurun, kemiskinan, dan pengangguran meningkat, bahkan utang negara pun meroket. Ditambah, pembangunan manusia diabaikan serta masalah lingkungan. Di mana-mana terjadi ketidakadilan, hingga demokrasi pun dibungkam lewat oligarki yang mendominasi. Kami (Demokrat) terpanggil untuk melakukan perubahan agara dapat hadirkan keadilan, kesejahteraan, dan kedamaian di masa depan,” katanya.
Dalam dialog rakyat, AHY memaparkan 14 agenda besar perubahan dari partai Demokrat untuk ditawarkan kepada masyarakat Indonesia.
Pertama, kata dia, meningkatkan kesejahteraan rakyat agar hidup menjadi layak. Saat ini, kata AHY, pemerintah justru mengelola keuangan negara yang terbatas dengan mengalokasikannya ke megaproyek, semisal KCJB (kereta cepat Jakarta-Bandung).
“Seharusnya, itu (keuangan) untuk meringankan kehidupan rakyat berupa pemberian subsidi bagi petani, nelayan, buruh, dan golongan lemah lainnya,” katanya.
Agenda kedua, meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan yang mesti serius untuk diturunkan angka penganggurannya. Agenda ketiga, Demokrat ingin meningkatkan perlindungan dan bantuan terhadap UMKM, berupa permodalan maupun pemasaran, sekaligus membantu pelaku UMKM bertransformasi ke pasar digital.
“Kami akan melanjutkan atau menghidupkan lagi program-program yang prorakyat era Presiden SBY, seperti bantuan langsung tunai (BLT), BLSM, Raskin, dan lainnya. Tentu kami ingin menjalankan agenda kelima, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi menuju enam persen bahkan lebih dan peningkatan itu mesti dirasakan oleh seluruh rakyat, jangan segelintir orang saja,” katanya.
Kemudian agenda keenam, kata AHY, menggalakkan dan meningkatkan investasi agar tercipta lapangan pekerjaan luas dan penerimaan pajak yang besar.
“Mari hentikan laju utang pemerintah dan BUMN yang besar. Itu menjadi agenda ketujuh, dan ke depannya kami ingin melanjutkan pembangunan infrastruktur termasuk di pedesaan. Kami bakal melakukan dengan tahapan yang rasional dan biaya proporsional antara utang dan APBN,” ucapnya.
Agenda ke sembilan, Demokrat ingin meningkatkan sumber daya manusia Indonesia lewat kualitas pendidikan dan sarana yang terjangkau, sekaligus memperhatikan kesejahteraan guru yang harus ditingkatkan.