“Di Blue Forest, misi kami adalah memulihkan ekosistem mangrove secara global. Kami sangat senang dapat bekerja dengan Nol Karbon untuk memulihkan hutan mangrove di Aceh dan pada saat yang sama memberi dampak positif bagi hampir 100.000 jiwa. Saat ini, Blue Forest sedang mengembangkan proyek karbon biru terbesar di Afrika melalui proyek MozBlue kami di Mozambik. Dengan berkolaborasi dengan Nol Karbon, kami bertujuan untuk memberikan dampak serupa di Indonesia,” ungkap Sohaib Alhajhussein, Direktur Blue Forest.
Indonesia memiliki luasan hutan mangrove terbesar di dunia, mencapai sekitar 3,3 juta hektar. Hutan mangrove di negara ini memiliki potensi untuk menyerap 4-5 kali lebih banyak karbon daripada hutan daratan, dengan kapasitas penyerapan sekitar 33 miliar ton karbon dioksida (CO2) atau sekitar 1.000 ton karbon per hektar. Hutan mangrove menyediakan layanan ekosistem berharga yang berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi di Indonesia, dengan manfaat rata-rata mencapai USD 15.000 per hektar per tahun.