Mahasiswa Kecewa Terhadap Kondisi Demokrasi, Mensesneg dan Stafsus Presiden Terima Surat ‘Cinta’

oleh
oleh

“Semua itu tidaklah mudah dilakukan di negara dengan masyarakat majemuk, yang pada saat itu sedang berjuang untuk pulih dari dampak krisis keuangan. Karena itu, semuanya sangat patut kita syukuri. Namun, sayangnya, lebih dari 20 tahun sejak datangnya berkah tersebut, demokrasi Indonesia justru mengalami kemunduran,” kata Abdul Gaffar.

Melihat situasi perpolitikan Indonesia saat ini, lanjut Abdul Gaffar, mahasiswa semakin resah, sebagaimana dikhawatirkan oleh Pratikno dengan harga tinggi demokrasi atau keresahan dengan otoritarianisme Orde Baru seperti disampaikan dalam beberapa tulisannya di masa lalu.

Sejak 2019, kenang Abdul Gaffar, mahasiswa telah memprotes banyak hal yang mengancam demokrasi misalnya revisi UU KPK, terbitnya UU Ciptakerja, revisi UU ITE, dan lainnya. Ironisnya, di tengah perhelatan Pemilu 2024, rakyat menyaksikan demokrasi sedang menuju ambang kematiannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.