“Kaukus Tuberkulosis DPR Rl juga akan mendukung inovasi penanganan tuberkulosis, termasuk pengembangan teknologi mutakhir untuk pencegahan, diagnosis, dan pengobatan. Penggantian tes berbasis dahak dengan tes molekuler cepat yang lebih efisien adalah salah satu langkah penting untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan deteksi tuberkulosis,” kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena pada pertemuan yang berlangsung pada Senin, (19/8/2024) di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan.
Partisipan berasal dari kementerian/lembaga pemerintah, unsur non-pemerintah serta dunia usaha mengikuti rangkaian pertemuan, mulai dari rangkaian pembukaan dan sambutan hingga pemaparan dan diskusi panel “Inovasi Indonesia dalam eliminasi TBC, Upaya Pemerintahan dalam Mempercepat Eliminasi TBC dan Mewujudkan Nusantara Sehat, Indonesia Kuat”.
Pemerintah menargetkan penurunan kejadian TBC menjadi 65 orang per 100.000 penduduk pada tahun 2030. Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, telah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) reguler per dua minggu bersama seluruh kepala daerah untuk memantau progres serta mengadvokasi pemerintah daerah dalam upaya percepatan penanggulangan TBC sejak 10 Juli 2024 dengan memantau lima indikator utama dalam upaya penanggulangan TBC, yaitu: penemuan kasus; inisiasi pengobatan; investigasi kontak; dukungan kebijakan daerah; serta penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada orang terduga TBC.