“Tingginya angka stunting di Indonesia antara lain disebabkan masih banyak pengangguran dan masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dampaknya, banyak keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi untuk anak-anak mereka,” paparnya.
Per Februari 2024 saja, kata Netty, ada 19,31 juta pengangguran terbuka di Indonesia. “Stunting dan gizi buruk masih menjadi ancaman serius terhadap upaya menghadirkan SDM unggul dan berkualitas guna membawa negara kita mencapai ketinggian peradaban,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Netty mendorong pemerintahan Presiden Prabowo agar bersungguh-sungguh menciptakan lapangan kerja baru yang amat dibutuhkan rakyat.