Berbagai inovasi terus digali Pemprov DKI guna mengatasi masalah sampah yang luar biasa kompleks dan menjadi momok selama puluhan tahun.
Hingga ditemukan tehnologi baru yang diharapkan menjadi solusi efektif, efisien dan juga menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov DKI Jakarta dengan nilai yang signifikan dan kontiniu sepanjang masa.
Adalah tehnologi RDF pertama dibangun dan berhasil di Bantar Gebang tahun 2023 dengan anggaran Rp 850 miliar yang dipercayakan dikerjakan perusahaan BUMN (PT Adhi Karya).
Kemudian, oleh PJ Gubernur Heru Budi dilakukan Ground Breaking, Senin (13/5/24) dengan teknokogi yang lebih canggih. Bahkan pada peletakan batu pertama tersebut, Heru mengatakan bahwa RDF ini merupakan tempat pengolahan sampah terbesar di Indonesia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta Asep Kuswanto, mengurai bahwa Pemprov DKI telah memiliki target penjualan RDF dari pabrik tersebut, yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa.
Perusahaan ini juga merupakan salah satu offtaker RDF yang dihasilkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat. Dimana TPST Bantargebang merupakan TPST milik Pemprov DKI Jakarta.
“RDF Rorotan ini memiliki keunggulan antara lain mengatasi permasalahan sampah perkotaan, mereduksi emisi karbon dan pembakaran bahan bakar fosil semen serta emisi karbon dari proses penimbunan sampah,” terang Asep, Senin (2/12/24)