Oportunis sering kali menjadi topik yang menarik untuk dibahas, terutama dalam konteks hubungan sosial, pekerjaan, atau politik. Secara umum, oportunisme merujuk pada kecenderungan seseorang untuk memanfaatkan situasi atau kesempatan demi keuntungan pribadi, tanpa mempertimbangkan moralitas, etika, atau dampak terhadap orang lain. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, karakteristik, dan dampak dari sifat oportunis.
Pengertian Oportunis
Oportunisme adalah suatu aliran pemikiran yang menghendaki pemakaian kesempatan menguntungkan dengan sebaik-baiknya, demi diri sendiri, kelompok, atau suatu tujuan tertentu.
Dalam konteks psikologis dan sosial, seorang oportunis adalah individu yang cenderung memprioritaskan keuntungan pribadi di atas segalanya, bahkan jika itu berarti melanggar nilai-nilai atau prinsip yang diyakini orang lain.
Sifat ini tidak selalu bersifat negatif. Dalam beberapa situasi, kemampuan untuk melihat dan memanfaatkan peluang dapat menjadi tanda kecerdasan atau keahlian strategis. Namun, ketika sifat ini dilakukan secara berlebihan atau tanpa memperhatikan konsekuensinya, oportunisme dapat merusak hubungan dan reputasi seseorang.
Karakteristik Orang Oportunis
Orang dengan sifat oportunis biasanya menunjukkan karakteristik berikut:
1. Fleksibilitas Moral
Mereka cenderung mengabaikan norma atau nilai tertentu jika hal itu menghalangi tujuan mereka. Keputusan yang diambil sering kali berdasarkan keuntungan jangka pendek, bukan prinsip.
2. Manipulatif
Oportunis sering memanfaatkan kelemahan, kebutuhan, atau ketergantungan orang lain untuk mencapai tujuan mereka. Mereka pandai menyesuaikan diri untuk mendapatkan apa yang diinginkan.