Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di wilayah kewenangannya. Kepala DPU Kota Semarang, Soewarto, menegaskan bahwa perbaikan jalan berlubang telah dilakukan dengan berbagai metode, seperti Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) serta metode manual lontang-lanting. Langkah ini dilakukan secara bertahap dan akan terus berlanjut dalam beberapa minggu ke depan guna memastikan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Strategi Perbaikan: Efektif dan Berkelanjutan
Dalam menangani perbaikan jalan, DPU Kota Semarang menerapkan strategi berbasis kondisi cuaca dan jenis perkerasan jalan. Aspal menjadi pilihan utama karena fleksibilitasnya, tetapi memiliki kelemahan terhadap genangan air. Beton lebih kuat dan tahan lama, namun lebih mahal serta kurang nyaman bagi kendaraan di dalam kota. Oleh karena itu, kombinasi aspal dan beton digunakan secara tepat guna menyesuaikan kebutuhan setiap lokasi.
“Soal perbaikan jalan, tantangan utamanya adalah musim hujan. Aspal mudah rusak kalau sering tergenang air. Makanya, kami prioritaskan perbaikan di musim kemarau agar hasilnya lebih optimal,” ujar Soewarto.
Fokus Lokasi Perbaikan
Beberapa titik yang telah mendapatkan perbaikan antara lain: Sebagian Jalan Pandanaran, Jalan Pemuda, Jalan Prof. Hamka, Jalan Piere Tendean, Jalan KH Ahmad Dahlan, Gombel Lama, Kawasan Simongan, Jalan-jalan kecil di berbagai titik seperti Grafika.